Laman

Senin, 11 April 2011

Tentang Belut Rawa

Belut Rawa (Synbrancus Benglensis Mclell) adalah saah satu jenis belut yang banyak dikenal dan dijumpai di Indonesia. Berbeda dengan belut sawah yang banyak dijumppai di media yang banyak lumpur seperti di sawah-sawah dan diselokan kecil berlumpur, maka belut rwa adalah jenis belt yang banyak dijumpai di habita yang banyak mengandung air, gambut dan sedikit lumpur. Oleh karena ketinggian air rawa lebih tinggi dibandingkan di sawah, maka belut rawa memiliki badan yang lebih panjang dibandingkan dengan belut sawah. Perbandigan diameter dan panjang tubuh belut sawah adalah 1:30 dibandigkan dengan belut sawah yang 1:20, maka belut rawa akan kelihatan lebih ramping dibandingkan dengan belut sawah dengan ukuran diameter yang sama. Usia dewasa belut rawa juga lebih pajang dibndingka dengan belut sawah, yaitu 4 hingga lima bulan. Hal tersebut dikarenakan, belut sawah menyesuaikan diri dengan habitatnya yang akan mengalami kekeringan pada musim kemarau atau musim panen padi. Sedangkan  belut rawa tidak perlu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan rawa yang airnya rata-rata selalu berlimpah. Karena habitat belut rawa lebih banyak di air daripada di lumpur, maka belut rawa lebih memunkinkan untuk dibudidayakan di air bening tanpa lumpur.


Ciri-ciri Fisik:
Secara fisik, belut rawa hampir tidak berbeda dengan belt sawah, namun ada beberapa perbedaan antara lain:
1. Warna lebih gelap, yaitu: kulit punggung coklat tua sampai kehitam-hitaman, warna kulit perut putih
2. Lebih panjang, perbandingan diameter dan panjang 1:30
3. Lebih besar, mencapai usia dewasa 4-6 bulan

Habitat:
Belut rawa banyak dijumpai di rawa-rawa air tawar di derah Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.